Makin Kesana Makin Kesini: Hulu Hilir Pertambangan Nikel

Staf Khusus Bidang Percepatan Tata Kelola Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Irwandy Arif menyampaikan penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasi pertambangan merupakan salah satu faktor penting bagi para investor. Dia menghimbau semua pelaku pertambangan untuk terus berhati-hati dalam melakukan pertambangan agar lingkungan tetap terjaga. Terlebih untuk saat ini para investor semakin mempertimbangkan elemen Sustainable Development Goals dalam evaluasi potensi investasi, terutama dalam industri nikel.

Sayangnya, resiko yang paling jelas dihadapi adalah resiko lingkungan. Huru-hara kampanye negatif akibat produksi nikel di Indonesi semakin membuncah dengan hasil investigasi lapangan yang menyatakan terdapat bukti-bukti degradasi lingkungan akibat penambangan nikel. Hal ini bukan tanpa sebab, Irwandy dan Ketua Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Nanan Soekarna, mengatakan persolan di hilir akan berjalan baik jika berbagai urusan di hulu telah ditangani dengan baik.

Benar saja, pertambangan nikel di Indonesia sangat minim kegiatan eksplorasi bahkan kurang memiliki data sehingga sulit untuk mendapatkan verifikasi dari para ahli. Sehingga, saat laporan eksplorasi ditolak, Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan (RKAB) tidak dapat disetujui. Hal lain yang tak kalah urgen seperti kurangnya data pada studi kelayakan dan maraknya tambang illegal.

Sekretaris Umum APNI, Meidy Katrtin Lengkey, menyampaikan harapannya kepada pemerintah agar mengimbangi industri hulu dan hilir dengan upaya Good Mining Practice. Pemerintah juga diminta APNI untuk tegas dalam pelaksanaan semua peraturan, khususnya terkait regulasi pertambangan mineral dan batubara yang sudah dibuat. Terutama terhadap makin maraknya tambang ilegal, serta lebih meningkatkan pengawasan terlebih lagi pada ESG. Tak dipungki- ri persoalan Good Mining Practice dan ESG sangat menjadi pertimbangan bagi investor besar untuk membangun pabrik di Indonesia.

Dikarenakan nikel memang sangat diperlukan dalam upaya transisi energi dan menciptakan green energy, namun harus dikontrol dengan ketat sehingga tidak merusak lingkungan, serta mengusahakan Sustainability Development Goals.

Referensi :

  1. https://nikel.co.id/pandangan-apni-tentang-gugatan-ue-dan-sustainability-nikel-indonesia/
  2. https://nikel.co.id/apni-bangun-sinergitas-dengan-hulu-dan-hilir-nikel/
  3. https://www.tambang.co.id/pengamat-pertambangan-nikel-indonesia-harus-berbenah
  4. https://eiti.esdm.go.id/penerapan-prinsip-esg-sektor-ekstraktif-menjadi-salah-satu-faktor-pertimbangan-investor/
  5. https://www.tambang.co.id/kementerian-esdm-masih-banyak-pr-di-hulu-pertambangan-nikel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *