Metalurgi – Material Koin Kita

Siapa sih yang gatau uang? Dalam ilmu ekonomi modern, uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, serta pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan. Jika dilihat dari bahan pembuatannya, uang dibedakan menjadi dua, yaitu uang kertas dan uang logam. Rupiah di Indonesia di cetak atau diproduksi oleh Perum Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia).Tetapi taukah kalian bahwa uang logam yang diproduksi oleh Perum Peruri ada hubungan dengan ilmu metalurgi-material?

Perum Peruri dipercaya pemerintah sebagai satu-satunya perusahaan yang mencetak uang rupiah serta dokumen penting lainnya milik negara. Kompetensi utama sebagai penjamin keaslian melekat di setiap produk yang dihasilkan oleh Perusahaan sehingga memberikan rasa aman bagi masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi, Peruri terus berkomitmen untuk menghasilkan produk berkualitas dengan fitur sekuriti termutakhir. Untuk mendukung komitmen tersebut Peruri memilliki laboratorium analisis material untuk melakukan riset bahan untuk uang kertas maupun logam.

Sebagai salah satu benda yang dibuat dari bahan tambang, pembuatan logam dari masa ke masa memiliki perbedaan material dalam olahannya. Seperti di awal sejarah, uang logam Indonesia dibuat dari material emas dan perak. kedua material ini  hanya dipakai untuk membuat uang logam khusus Bank Indonesia bukan sebagai alat transaksi.

Adapun nominal uang logam 50 sen  tahun 1959 berasal dari tembaga. Sedangkan  pada umumnya uang logam yang dicetak setelah tahun tersebut berasal dari alumunium, seperti Rp 2, Rp 5, Rp 25, dan Rp 100.  Di samping itu, terdapat beberapa uang logam yang terbuat dari bahan tambang khusus, seperti uang logam nominal Rp1000 terbitan tahun 1993 yang bergambar kelapa sawi. Material pembuatannya berasal dari Nikel dan Aluminium Perunggu. Berikunya nominal uang logam Rp500 terbitan tahun 1997 berasal dari Alumunium Perunggu dan nominal uang logam Rp100 terbitan tahun 1978 berasal dari Tembaga Nikel.

Dalam hal produksi atau percetakan uang, pengetahuan dasar material yang wajib dikuasai oleh para engineer Peruri antara lain adalah:

  • Baja (tool steel)
  • Perlakuan panas (heat treatment)
  • Modifikasi permukaan (surface treatment)
  • Pengujian dan karakterisasi material (materials testing and characterization)
  • Pembentukan logam (metal forming)
  • Analisis kegagalan material (failure analysis)
  • Material polimer (polymeric materials)
  • Bahan tinta (ink)

Berikut proses pembuatan uang logam :

  1. Molding

Proses paling awal dari percetakan uang logam molding sendiri merupakan tahap pencetakan dasar dari uang logam, molding sendiri dikerjakan mengunakan kuas,alat cungkil dan kaca pembesar,gambar yang diukir sudah ditentukan terlebih dahulu oleh BI sebagaii bank sentral negara kita, pengukiran cetakan dilakukan diatas gyps.

  1. Editing

Proses selanjutnya yaitu editing, dimana cetakan yang sudah diukir tadi di transfer ke komputer dan dibuat bentuk 3D-nya,bagian ini butuh ketelitian apalagi dibagian tepi luar dan titik-titik pada ukiran.

  1. Master Cetak

Proses terakhir yaitu proses dimana design 3D yang sudah selesai dimasukan ke alat cetak inu untuk dijadikan logam pencetak, uang logam yang masih polos atau blank coin akan dimasukan kedalam master cetakan ini agar didapatkan bentuk uang logamnya. akana ada dua kali pencetakan didi atas dan baewah koin.

Dengan demikian, proses pembuatan uang logam sangat dekat sekali dengan ilmu metalurgi-materrial. Bahan baku pembuatan uang logam berasal dari hasil tambang yang lalu dimurnikan dan selanjutnya masuk ke Perum Peruri untuk dibuat menjadi uang logam yang kita pakai hingga sekarang

Referensi :

  1. https://www.gramedia.com/literasi/uang/
  2. https://banyakinfomenarik.blogspot.com/
  3. ilmutambang.com
  4. peruri.co.id

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *