Potensi Mineral di Tambang Raksasa Dompu (NTB)

Oleh Wilson Pauru’Armitha Lisanul K, Rizka Nabilah, Rajadwaa Daffa Kalimasawaa, Muadz maruf

PT Sumbawa Timur Mining (STM) mengumumkan penemuan deposit bijih tembaga emas Onto di wilayah Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejak tahun 2010 pihaknya telah melakukan kegiatan eksplorasi di dalam wilayah KK (kontrak karya) Proyek Hu’u. Tak hanya menyerap ribuan tenaga kerja. Tambang bawah tanah raksasa di Dompu, juga akan mengeruk cadangan emas dan tembaga dalam jumlah yang sangat fantastis. Deposit di sana diperkirakan mencapai 1,7 milliar ton dan mineral yang akan dieksploitasi adalah tembaga, emas, serta logam ikutan lainnya.

“Saat ini proyek tersebut mempekerjakan hampir 600 karyawan termasuk kontraktor, di mana 70% diantaranya berasal dari lingkungan sekitar proyek eksplorasi,” ungkap Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi, Kamis, (20/02/2020).

Deposit sumber daya mineral Onto pertama kali ditemukan pada Agustus 2013 dan sejak saat itu sebanyak 64 lubang pemboran (setara dengan 61.000m) telah dilakukan untuk menentukan ukuran, luas dan karakteristik sumber daya mineral.

Berdasarkan perkiraan sumber daya mineral yang dilakukan STM per Desember 2019, total sumber daya mineral tertunjuk sebesar 0,76 miliar ton. Masing-masing 0,93% tembaga dan 0,56 g/t emas. Serta total sumber daya mineral tereka sebesar 0,96 miliar ton. Masing-masing 0,87% tembaga dan 0,44 g/t emas. Angka tersebut setara dengan total 1,7 miliar ton mineral. Masing-masing 0,89 persen tembaga dan 0,49 g/t emas. Selain sumber daya mineral di atas, target eksplorasi di sekitar area juga telah ditetapkan sebesar 0,6 – 1,7 miliar ton. Masing-masing 0,2 – 0,7 persen tembaga dan 0,1-0,3 g/t emas.

Potensi strategis proyek Hu`u ini akan menjadi penggerak ekonomi Indonesia, Penciptaan lapangan kerja di Provinsi NTB dan Kabupaten Dompu diprediksi mencapai 4.000 tenaga kerja saat fase  konstruksi. Sementara 1.000 tenaga kerja pada fase produksi. Proses penambangan dilakukan tidak seperti biasa. yaitu dengan teknik penambangan bawah tanah (block cove).

Untuk persiapan penambangan bawah tanah ini, kata Rum, PT. STM meminta waktu selama tiga tahun. ‘’Pembuatan jalan terowongan sampai ke proses penambangan panjangnya 4 sampai 5 kilometer ke dalam bumi. Inilah yang memakan waktu panjang sampai akhirnya akan produksi nanti 2026,’’ ungkap Kepala DPMPTSP NTB, Ir. Mohammad Rum, M.T. Terhadap potensi yang tidak kecil mineral dan panas bumi di Hu`u ini, pemerintah daerah sangat serius mengawalnya. Gubernur bahkan sangat intensif mengkoordinasikannya akan terwujud sebelum 2024.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *